London (Almuhajirun) – Ada aksi, maka ada reaksi.
Itu sudah merupakan hukum Allah yang kekal dan abadi. Rencana pendeta
sinting, Terry Jones, untuk membakar 100 Al Qur’an pada Sabtu, 11
September 2010 mendapat reaksi keras dari seluruh kaum Muslimin di
dunia. Dari London, Syekh Anjem Choudary, ulama haq yang konsisten
menyuarakan kebenaran menyerukan agar hari Sabtu, 11 September 2010
menjadi Hari Internasional Pembakaran Bendera Amerika. Akankah rencana
ini berhasil meredam kegilaan pendeta Tery Jones?
Pemerintah AS Ikut Andil?
Rencana gila pendeta Evangelis di Florida Amerika Serikat untuk
membakar Al Qur’an teryata tidak mampu dicegah oleh pemerintahan AS
yang katanya super power itu. Padahal, Tery Jones hanyalah seorang
pendeta di gereja kecil di Gainesville, Florida, AS dan hanya memiliki
pengikut 50 orang saja. Ironisnya, pemerintahan tidak mampu atau tidak
mau mencegah rencana gila yang ditentang hampir seluruh umat Islam di
seluruh dunia. Gedung Putih hanya mampu khawatir akan dampak yang
terjadi di Afghanistan yang bisa merugikan tentara Amerika. Padahal,
dampaknya tidak hanya bisa terjadi di Afghanistan melainkan di seluruh
dunia Islam. Lalu mengapa AS tidak mau mencegahnya?
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Gedung Putih untuk
menghentikan aksi provokatif yang akan dilakukan Pendeta Terry Jones
yang memimpin Dove World Outreach Center. Hal ini tentu menimbulkan
dugaan kuat bahwa pemerintahan Amerika sebenarnya juga setuju dengan
aksi menyulut perang tersebut!
Yang lebih memprihatinkan, Jones tak akan ditangkap seandainya dia
benar-benar mewujudkan rencananya untuk membakar Alquran. Dia hanya
akan dituntut atas kejahatan ringan dan dikenai denda serta peringatan.
Jones mengatakan, pembakaran Alquran ini dimaksudkannya untuk mengingat
para korban tragedi 11 September dan untuk mengirim pesan peringatan
untuk elemen radikal Islam. Bukankah aksi ini malah memicu timbulnya
reaksi dari seluruh kaum Muslimin di dunia?
Beragam Aksi Balas Tery Jones
Beragam aksi digelar umat Islam di seluruh dunia untuk mencegah atau
bahkan membalas rencana keji dan biadab pendeta gila Terry Jones untuk
membakar Al Qur’an, kitab suci umat Islam.
Di Indonesia, berbagai demo dan aksi juga sudah digelar menentang
rencana pendeta sinting Terry Jones tersebut. Puluhan orang aktivis
lintas agama mengadakan aksi di bunderan HI, Jakarta, Rabu (8/9).
Mereka meminta agar aksi pembakaran Al Qur’an yang rencananya akan
dilakukan oleh salah satu pendeta di Florida, AS, Terry Jones
dihentikan.
Aktivis HTI berunjuk rasa pada Jum’at (3/9) dan Sabtu (4/9) di
Kedubes AS mengecam dan mengutuk rencana pembakaran Al Qur’an oleh
Gereja Dove World Outreach Center di Florida, AS.
Dalam aksi tersebut, mereka membawa poster, selebaran, dan spanduk.
Di antaranya berbunyi: “Hanya Khalifah yang bisa menghukum AS!; “Jawab
Pembakaran Alquran dengan Jihad!”; “Kau Bakar Alquranku, Binasalah
Kau!”; “Tegakkan Khilafah Pelindung Alquran!”.
Reaksi yang cukup keras dan setimpal akan datang dari London, UK.
Syekh Anjem Choudary, pimpinan Islam4UK dan ulama haq yang cukup
dikenal konsisten memperjuangkan Islam, menyerukan kepada seluruh umat
Islam agar menjadikan hari Sabtu, 11 September 2010 sebagai Hari
Internasional Pembakaran Bendera Amerika. Seruan itu beliau sebarkan
melalui situsnya yang beralamat di www.anjemchoudary.com.
Nampaknya seruan ini akan cepat tersebar dan direspon oleh kaum
Muslimin di seluruh dunia. Di London sendiri, rencananya akan diadakan
demo di Kedubes AS, di 24 Grosvenor Square, Marylebone, London W1A 1 AE
pada jam 1 PM.
Hanya saja, satu pertanyaan masih tetap tertinggal. Akankah rencana
reaksi keras dari kaum Muslimin ini dapat menghentikan kebencian dari
pendeta gila bernama Terry Jones di Florida, AS, untuk membakar Al
Qur’an kitab suci dan mulia kaum Muslimin? Wallahu’alam bis showab!
Source : arrahmah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar