Palu (Almuhajirun.net) - Masjid Raya Baiturrohim,
Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 26 Juni 2011. Hari masih pagi, namun
kesibukan telah terlihat di Masjid Raya kebanggaan masyarakat Palu
tersebut. Beberapa panitia terlihat memasang sebuah layar besar, baik
di tempat peserta ikhwan maupun akhwat. Sebuah film tentang Palestina,
terutama kondisi terkini Masjid Al Aqsho akan diputar sebelum acara
inti digelar, Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho.
Masalah Palestina Masalah Umat Islam Sedunia
Menjelang pukul 09.00 WIB, acara Revolusi Islam Menuju Futuhat Al
Aqsho dimulai. Ustadz Hartono, pengasuh PP Hidayatullah, Palu, membuka
acara sekaligus memandu acara yang digelar di Masjid Raya Baiturrahim,
Palu, Sulawesi Tengah. Film tentang Palestina diputar, pesertapun
semakin banyak, semangat para peserta semakin terlihat menyaksikan
penderitaan dan kondisi kaum Muslimin Palestina, terutama Masjid Al
Aqsho yang kini dalam cengkraman zionis yahudi Israel, laknatullah
alahim!
Setelah pemutaran film, Ustadz Imaduddin (Gema Salam) sebagai
pembicara pertama menyampaikan materi History of Al Aqsho. Beliau
menyampaikan bahwa Masjid Al Aqsho adalah bangunan tertua kedua setelah
Ka’bah di Mekkah, tempat suci dan terpenting ketiga setelah Mekkah dan
Madinah.
Sayangnya, saat ini Masjid Al Aqsho, kota suci ummat Islam tersebut
dikuasai oleh zionis yahudi Israel dan hendak diruntuhkan untuk
kemudian dibangun di atasnya Haykal Sulaiman, tempat suci kaum yahudi.
Ummat Islam di Palestina hingga saat ini didzolimi di seluruh lini
kehidupannya oleh zionis yahudi dan kaum Muslimin hingga saat ini belum
berhasil membebaskan Palestina.
Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho
Sesi berikutnya disampaikan oleh Ustadz M Fachry (Sharia4Indonesia)
yang juga Pemred Arrahmah.com. Beliau menyampaikan materi The Tsunami
of Change, yang diawali dengan penjelasan singkat kedudukan suci Masjid
Al Aqsho bagi kaum Muslimin. Menurut beliau sangat tepat jika saat ini,
di tengah kaum Muslimin biasanya memperingati Isra dan Mi’raj Nabi
Muhammad SAW., maka juga dibahas kondisi terkini Masjid tempat
Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW., yakni Masjid Al Aqsho yang dikuasai oleh
zionis yahudi Israel. Saatnya bagi kaum Muslimin untuk membebaskan
Masjid Al Aqsho!
Dalam presentasinya, Ustadz M Fachry mengutip editorial majalah Al Qaeda, Inspire Edisi 5, yang menulis :
“Menurut kami, revolusi yang tengah mengguncang singgasana para
diktator itu baik bagi orang-orang Islam, baik bagi mujahidin dan buruk
bagi imperialis Barat dan cecunguk-cecunguk mereka di dunia Islam.”
Beliau juga mengutip pendapat Syekh Anwar Al Awlaki yang mengomentari gelombang revolusi yang terjadi di Timur Tengah saat ini.
“Revolusi mampu mematahkan ketakutan yang selama ini mendekam di
hati dan benak kaum Muslimin bahwa para tiran tidak bisa dikalahkan.”
Kesimpulannya, The Tsunami of Change atau gelombang revolusi yang
saat ini tengah menghantam Timur Tengah dan menumbangkan para rezim
diktaktor di sana menjadi jalan pembuka untuk Futuhat atau membebaskan
Al Aqsho. Hal ini diperkuat dengan nubuwah atau kabar-kabar
dari Nabi SAW., yang sudah banyak muncul, diantaranya akan keluarnya
12.000 pasukan dari Aden dan Abyan di Yaman, dan juga keluarnya pasukan
berbendera hitam dari Khurasan.
Min Huna Nabda wa Fil Aqsho Naltaqiy
Sesi terakhir roadshow Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho di
Palu diisi oleh Ustadz Abdurrahman (Gema Salam), membawakan materi “Min
Huna Nabda wa Fil Aqsho Naltaqiy”.
Di awal, beliau menjelaskan bahwa Masjid Al Aqsho telah lama
terjajah oleh yahudi, alaihim la’natullah. Begitu juga bangsa muslim
palestina dan juga negara timur tengah. Ketika kaum Muslimin bangkit
untuk menagakkan syari’at Jihad menuju pembebasan maka mereka
(musuh-musuh Islam) berseru dan memberikan stigma bahwa kaum Muslimin
adalah teroris.
Sesungguhnya posisi ummat Islam sekarang berada diantara Iman dan
kufur. Begitu pula dengan peperangan yang terjadi. Perang terorisme
hakikatnya adalah perang terhadap ummat Islam. Sebagaimana yang telah
di umumkan oleh G.W. bush bahwa ini adalah perang salib sebelum diralat
menjadi perang melawan terorisme global. Maka siapa yang ikut dalam
tunggangan orang kafir dalam hal ini maka ia termasuk dari mereka alias
kafir. Hukum ini adalah yang paling jelas dalam kitabullah, sebagaimana
Allah SWT., sampaikan di Al Qur’an Surat Al Maidah, ayat 51.
“ wahai orang beriman janganlah kalian menjadikan orang
– orang yahudi dan Nashrani teman setia, sebagian mereka adalah teman
bagi yang lain. Dan barangsiapa berpaling kepada mereka (menolong
mereka memerangi muslim) maka dia termasuk mereka (kafir), sesumgguhmya
Allah tidak memberi hidayah kepada orang zholim “
Menurutnya beliau, kendala yang terbesar dalam menghadapi pasukan
Salibis yahudi adalah para pemimpin yang mereka setir dengan demokrasi.
Demokrasi telah memberikan kontribusi besar bagi Amerika (Salibis
yahudi) dalam menjajah kaum muslimin dari segi politik disamping
menghancurkan pondasi Tauhid.
Solusi untuk membebaskan Al Aqsho menurut beliau adalah mencari
Negara islam independen untuk membebaskan Al Aqsho. Hal tersebut telah
disambut oleh Iraq 6 Tahun yang lalu. Mereka membangun Negara yang
bertujuan untuk menegakkan agama Allah dan melakukan pembebasan mulai
dari titik tolak Iraq sampai nanti ke negri Syam. Di sisi lain Yaman
juga melakukan hal tersebut.
Selain itu, di timur tengah juga telah diusahakan demo untuk
menuntut perubahan pemimpin dan sistem. Demo adalah cara yang teringan
untuk mencapai pada kemaslahat ummat. Ketika tidak lagi ditempuh maka
cara satu – satunya adalah Jihad fie Sabilillah sampai tegakknya
Dinullah dan sampai mereka berhenti dari kezhaliman mereka terhadap
ummat ini.
Maka mulai lah dari sini, persiapkan diri. Bantulah saudaramu lewat
artikel, media, dakwah, infaq dan kekuatan agar mengusir penjajah dari
tanah Islam.
Ummat Islam Palu semangat untuk bebaskan Al Aqsho
Tiba sesi Tanya jawab, para peserta semakin bersemangat dan
jumlahnya semakin bertambah banyak. Selain mempertanyakan secara detil
tentang roadshow Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho, seorang
peserta menyatakan keinginannya untuk bisa ikut serta membebaskan Al
Aqsho di bumi Palestina.
Suasana tanya jawab semakin hangat dan semarak. Ratusan peserta
tampak antusias mengikuti jalannya tanya jawab dan mendengarkan seluruh
jawaban dari para pembicara. Teriakan takbir sesekali terdengar
menambah semangat dan ghiroh keIslaman para peserta.
Menjelang sholat dzuhur acara diakhiri dengan satu tekad bersama, di
Palu kita mulai dan di Al Aqsho kita bertemu. Allahu Akbar!
Source : Talazum/Sharia4Indonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar